Pada zaman dahulu sebelum kemerdekaan ditegakkan di negara kita, peranan para mahasiswa dan para pemuda Indonesia sangat penting untuk kemajuan bangsa. Khusunya untuk terselenggaranya kemerdekaan bangsa ini. Bahkan sampai setelah kemerdekaan negara kita dikumandangkan, para pemuda dan para mahasiswa tetap ikut serta dalam memajukan negara. Kepedulian mereka terhadap kondisi negara yang saat itu dalam masa penjajahan sangatlah tinggi demi kemajuan negara.
Dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, gerakan
pemuda dan mahasiswa sering menjadi tombak perjuangan nasional. Beberapa
Gerakan pemuda dan Mahasiswa yang dicatat di dalam sejarah adalah sebagai
berikut :
- Budi Utomo
- Sumpah Pemuda
- Perhimpunan Indonesia
- Peristiwa Rengasdengklok
Gerakan perjuangan pemuda dan mahasiswa sebagai
control pemerintahan dan control social terus berkembang pesat, hingga terjadi
Tragedi Trisakti yang merupakan gerakan perjuangan pemuda dan mahasiswa.
Gerakan ini menuntut reformasi perubahan pemerintahan yang KKN ( korupsi,
kolusi dan Nepotisme ) dan memaksa Presiden Soeharto untuk turun dari
jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia.
Seperti yang kita lihat pada zaman penjajahan. Karena pada zaman penjajahan para pemuda rela mengorbankan seluruh jiwa dan raga demi mempertahankan bangsa indonesia dari tangan penjajah. Dengan berdirinya organisasi-organisasi pemuda seperti Boedi utomo. Trikora dharma, Jong java dsb, merupakan salah satu bukti kepedulian para pemuda demi kemajuan bangsa. Pada dasarnya organisasi pemuda bersifat lokal kemudian berdiri PPPI yang merupakal awal lahirnya sumpah pemuda dengan adanya sumpah pemuda maka seluruh pemuda yang ada di indonesia menjadi bersatu dan sulit untuk di serang oleh musuh. Dan dengan kegigihan para pemuda maka pada tanggal 17 agustus 1945 , di kumandangkannya proklamasi kemerdekaan indonesia yang di bacakan oleh soekarno dan M. Hatta. Di jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 yaitu di rumah soekarno
Walupun banyak tantangan yang harus ditempuh oleh para pemuda tetapi mereka tetap berusaha keras supaya bangsa indonesia bebas dari penjajahan dan rakyat indonesia tidak lagi menderita seperti waktu adanya penjajahan oleh bangsa lain. Setelah di proklamasikan kemerdekaan indonesia , para pemuda mulai melakukan pemberontakan di berbagai wilayah dan mengusir para penjajah dan merebut wilayah-wilayah dari tangan para penjajah, akhirnya bangsa indonesia bersih dari jajahan bangsa lain
Namun karena zaman sudah berbeda peranan seorang pemuda dan mahasiswa saat ini yaitu adalah dengan memperteguh penanaman nilai-nilai pancasila di dalam kehidupan sehari-hari. Karena saat ini masyarakat Indonesia sudah mulai meninggalkan dan bahkan melupakan nilai-nilai pancasila, yang notabene menjadi ideologi dan jati diri bangsa Indonesia, seolah –olah sudah tidak lagi mewarisi semangat nasionalisme yang dimiliki pemuda pada zaman dulu. Hal ini disebabkan arus teknologi yang semakin canggih, sehingga membuat para pemuda saat ini terlena lupa akan tugas sebagai pemegang estafet pembangunan masa depan. Dan ada banyak yang menjadi pemicu lunturnya semangat kebangsaan yang merupakan warisan para pendahulu salah satunya adalah kejenuhan para pemuda dalam memandang wacana kebangsaan yang di kumandangkan elite politik di indonesia. Sebab lainnya adalah tidak adanya kepercayaan dari golongan tua kepada golongan muda untuk mengadakan transfer ilmu, pengalaman dan kewenangan.
Sealin itu peniruan gaya hidup kebarat-baratan merupaka salah satu dampak yang kini menyerang banyak dari saudara-saudara kita yang mabuk-mabukan, terlibat di dunia malam bahkan kasus narkoba. Gaya hidup seperti inilah yang dapat merusak generasi muda. Selain itu kebanyakan dari mahasiswa lebih banyak menghabiskan waku dengan kegiatan yang kurang jelas manfaatnya, forum-forum diskusi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kenegaraan tidak pernah dijejali oleh mahasiswa sebaliknya tempat-tempat hiburan malah disukai oleh mahasiswa. Bila generasi muda menjadi rusak, bisa-bisa negara kita di jajah lagi oleh bangsa lain. Sekarang saja sudah terlihat dengan banyaknya kekeyaan bangsa indonesia yang digerogotin oleh bangsa lain di tambah hutang indonesia kepada bangsa lain semakin banyak saja.
Oleh karena itu, para generasi muda sekarang harus
dapat menyikapi perkembangan yang terjadi di dunia, selalu mengambil sisi positif,
dan meninggalkan sisi negatifnya. Memiliki semangat jiwa muda yang dapat
membangun Negara Indonesia yang mandiri, bersatu dan damai walaupun berbeda
agama, suku, dan budaya, dapat berpikir Rasional, Demokratis, dan Kritis dalam
menuntaskan segala masalah yang ada di Negara kita. Dengan cara cinta tanah air
dan rela berkorban bagi bangsa Indonesia, serta menjunjung tinggi nilai
nasionalisme dan persaudaraan antar agama, ras atau suku bagi semua bangsa
Indonesia agar tidak terjadi perpecahan ataupun perselisihan antar bangsa
Indonesia. Kecintaan bangsa kepada Negara harus semakin erat dan semakin tinggi
rasa bangga yang tertanam pada jiwa-jiwa bangsa Indonesia terhadap negara
sendiri. Walaupun masih ada beberapa pemuda yang tidak memiliki rasa tersebut
dan cenderung tidak lebih mencintai Negaranya sendiri tapi sekarang saatnya
pemuda dan mahasiswa harus memiliki jiwa bangga dan cinta menjadi warga
Indonesia, yang dapat di eksplore ke Negara-negara lain. Bukan hanya dalam
bentuk demo yang berujung anarkis dan perusakan infastruktur atau hal-hal yang
merusak citra bangsa Indonesia. Namun dibuktikan dengan hal-hal yang positif
dan nyata bahwa negara Indonesia adalah negara cinta damai, terpelajar, dan
Negara maju. Karena mahasiswa selalu menjadi bagian dari perjalanan sebuah
bangsa, baik sebagai pelopor, penggerak bahkan sebagai pengambil keputusan.
Mahasiswa itu mempunyai pemikiran yang kritis terhadap masalah yang ada
disekitar, mengangkat realita sosial yang terjadi di masyarakat, dan bisa juga
memperjuangkan aspirasi masyarakat
Dilihat dari segi positifnya, peranan pemuda terhadap
kemajuan bangsa sudah membaik, misalnya dengan memenangkan kompetisi antar
negara. Dengan pemuda menjadi pemenang atau hanya berpartisipasi, itu sudah
menjadi peranan dalam kemauan bangsa.
“Beri aku sepuluh pemuda maka akan ku guncangkan
dunia”, itulah perkataan founding father Presiden Pertama Indonesia yang
menegaskan betapa pentingnya peran pemuda dalam kemajuan bangsa dan Negara.
Baik buruknya suatu Negara dilihat dari kualitas pemudanya, karena
generasi muda adalah penerus dan pewaris bangsa dan Negara. Generasi muda
harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan
negaranya, memiliki kepribadian tinggi, semangat nasionalisme, berjiwa saing,
mampu memahami pengetahuan dan teknologi untuk bersaing secara global. Pemuda
juga perlu memperhatikan bahwa mereka mempunyai fungsi sebagai Agent of change,
moral force and social control sehingga fungsi tersebut dapat berguna bagi
masyarakat.
Dalam sejarah pergerakan dan perjuangan bangsa
Indonesia, pemuda selalu mempunyai peran yang sangat strategis di setiap
peristiwa penting yang terjadi. Ketika memperebutkan kemerdekaan dari penjajah
belanda dan jepang kala itu, ketika menjatuhkan rezim Soekarno (orde lama),
hingga kembali menjatuhkan rezim Soeharto (orde baru), pemuda menjadi tulang
punggung bagi setiap pergerakan perubahan ketika masa tersebut tidak sesuai
dengan keinginan rakyat. Pemuda akan selalu menjadi People make
history (orang yang membuat sejarah) di setiap waktunya. Pemuda memang
mempunyai posisi strategis dan istimewa. Secara kualitatif, pemuda lebih
kreatif, inovatif, memiliki idealisme yang murni dan energi besar dalam
perubahan sosial dan secara kuantitatif, sekitar 30-40 % pemuda dari total
jumlah penduduk Indonesia dalam kisaran umur 15-35 tahun dan akan lebih besar
lagi jika kisaran menjadi 15-45 tahun.
Saya melihat bahwa pemuda akan lebih bersifat kreatif
untuk melakukan pergerakan ketika kondisi atau suasana di sekitarnya mengalami
kerumitan, terdapat banyak masalah yang di hadapi yang tidak kunjung
terselesaikan. Di satu sisi, ketika suasana di sekitarnya terlihat aman dan
tentram tidak ada masalah serius yang dihadapi, pemuda akan cenderung
diam/pasif, tidak banyak berbuat, lebih apatis dan mempertahankan
kenyamanan yang dirasakan. Padahal baik dalam kondisi banyak permasalahan
ataupun kondisi tanpa masalah serius, pemuda dituntut lebih banyak bergerak
dalam membuat perubahan yang lebih baik, lebih produktif dan lebih kreatif
dalam memikirkan ide-ide perubahan untuk bangsa yang lebih baik.
Saya melihat kondisi pemuda Indonesia saat ini,
mengalami degradasi moral, terlena dengan kesenangan dan lupa akan tanggung
jawab sebagai seorang pemuda. Tataran moral, sosial dan akademik, pemuda
tidak lagi memberi contoh dan keteladanan baik kepada masyarakat sebagai kaum
terpelajar, lebih banyak yang berorientasi pada hedonisme (berhura-hura), tidak
banyak pemuda yang peka terhadap kondisi sosial masyarakat saat ini, dalam
urusan akademik pun banyak mahasiswa tidak menyadari bahwa mereka adalah insan
akademis yang dapat memberikan pengaruh besar dalam perubahan menuju kemajuan
bangsa.
Sebagai seorang pemuda menjadi kebanggan tersendiri
bagi saya lahir di hari “Sumpah pemuda” 28 Oktober 1990 silam. Terlahir
di hari “Sumpah pemuda” memberi saya motifasi luar biasa untuk memberi
kontribusi besar dalam pembinaan pemuda dan ini saatnya bekerja untuk Indonesia
menuju kemajuan bangsa yang lebih baik. Dengan melihat degradasi moral dikalangan
pemuda Indonesia saat ini membuat saya berperan aktif dalam pembinaan moral
dikalangan pemuda/pelajar Makassar. Melalui proses mentoring dengan pendekatan
nilai-nilai rohani dalam penggabungan tiga aspek kecerdasan manusia (IQ, SQ,
EQ). Semoga ini menjadi tahap awal dalam membentuk generasi mudah yang berguna
bagi nusa dan bangsa. MAJU PEMUDA INDONESIA UNTUK PERADABAN LEBIH BAIK !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar